Mengintip Barisan Menhir Tereksotis di Toraja
23.51
Jika
sobat explorers ingin mengunjungi Tana Toraja, jangan sampai kalian melewatkan
Bori Kalimbuang. Bori Kalimbuang atau biasa disebut juga Bori Parinding
terletak di Sesean, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. Berjarak sekitar
8 km dari kota Rantepao dan dapat ditempuh dalam waktu 20-30 menit dengan
kendaraan bermotor atau menggunakan kendaraan umum dari terminal Bolu,
Rantepao.
Ukuran menhir yang bermacam-macam |
Meskipun
jaraknya tidak terlalu jauh dari pusat ibukota Toraja Utara, tempat ini
terbilang tidak terlalu ramai dikunjungi oleh wisatawan karena keberadaanya
yang kurang terawat. Ditambah lagi dengan biaya tiket masuk yang terbilang
cukup lumayan yakni, Rp 10.000.
Di
Bori Kalimbuang terdapat 102 menhir yang terdiri atas 24 batu besar, 24 batu
sedang dan 54 menhir kecil. Jadi bentuknya bermacam-macam. Batu menhir ini
didirikan untuk menghormati pemuka adat atau keluarga bangsawan yg meninggal.
Menhir boleh di dirikan dengan upacara adat terlebih dahulu yaitu upacara
tingkat rapasan sapurandanan yang berarti pengorbanan kurban setidak nya
minimal 24 ekor kerbau.
Batu
menhir diambil dari gunung atau dari batu-batuan yang ada. Ukuran batu disesuaikan
dengan permintaan keluarga yg mendakan acara upacara. Tetapi banyak yang
mengartikan bahwa semakin tinggi dan besar batu yang didirikan maka semakin
tinggi pula derajat kebangsawanan keluarga yg mengadakan upacara adat.
Situs
Megalith ini adalah salah satu dari sembilan yang ditetapkan sebagai objek
wisata sebagai warisan dunia UNESCO budaya di Toraja Utara. Konstruksi
Tongkonan Rante Kalimbuang dilakukan oleh lima komponen utama: Tongkonan
Tokeran Gandang, Tongkonan Lumika, Tongkonan Lolok Batu, Tongkonan Ne' Lame dan
Tongkonan dari kayu.
Pembuatan menhir akan dimulai dengan pemotongan
kurban yang berupa kerbau, kemudian dilakukan proses pemahatan batu. Proses
pemahatan batu bisa berlangsung berhari-hari sampai berbulan-bulan. Untuk
konsumsi makan pemahat biasanya diberikan beberapa potong babi. Setelah batu
selesai dipahat maka batu ditarik oleh beratus-ratus orang secara tradisional
sampai ke lokasi pendirian batu menhir. Para penarik batu akan diberikan makan
babi.
Membutuhkan waktu beberapa hari hingga
berminggu-minggu untuk menarik batu dari lokasi pemahatan hingga ke lokasi
pendirian menhir, tergantung jauhnya jarak dan beratnya medan yang dilalui.
Tentu saja dibutuhkan waktu yang lama, satu batu saja bisa mencapai berat 5
sampai 7 ton. Dan pada proses penarikannya tidak boleh menggunakan alat berat
melainkan tenaga manusia.
Lakkian |
Pohon Tarra |
Di
tengah lokasi batu menhir ini terdapat sebuah panggung tertinggi diantara yg
lainnya yaitu Lakkian, tempat jenazah disemayamkan selama upacara di
laksanakan. Selain Lakkian, juga terdapat makam bayi di gantung di pohon, berupa
pohon besar yang di atas tengahnya terdapat lubang untuk jenazah bayi tersebut.
Pohon ini bernama Pohon Tarra.
Di
Bori Kalimbuang juga terdapat Liang Pa, yaitu sebuah batu besar berbentuk oval
yang dilubangi sebagai tempat peletakkan jenazah. Liang Pa adalah sebuah
kompleks kuburan batu di Bori Kalimbuang.
7 komentar
Uihhh... Nda perna sy lht pohon sebesar i2.... Hebatt dik' toraja... Jd mau ka pergi toraja eee skrg wkwkwkwk
BalasHapusTp batux jg bgs skli kekx... Jd bingung ka
BalasHapusTp batux jg bgs skli kekx... Jd bingung ka
BalasHapusPerna pergi i2 pergi lht liang pa ... Bsr skli batu...Sm bsrx rmh aye
BalasHapusPerna pergi i2 pergi lht liang pa ... Bsr skli batu...Sm bsrx rmh aye
BalasHapusUihhh... Nda perna sy lht pohon sebesar i2.... Hebatt dik' toraja... Jd mau ka pergi toraja eee skrg wkwkwkwk
BalasHapusgammara na'
BalasHapus